Prank merupakan sebuah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghibur atau membuat orang tertawa. Namun, tidak semua prank memiliki efek yang positif. Beberapa prank bahkan dapat berdampak negatif dan menyakiti perasaan orang lain. Salah satu contoh nyata dari dampak negatif prank adalah kasus “prank Pap Masuk Rumah Sakit” yang baru-baru ini viral di media sosial.
Dalam video prank tersebut, seorang pria mengaku sebagai dokter dan memberitahu seorang pria tua yang sedang berbelanja bahwa ia harus segera dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang memburuk. Pria tua tersebut kemudian terlihat panik dan stres, bahkan sampai menangis karena khawatir akan kesehatannya. Baru setelah itu terungkap bahwa itu semua hanya sebuah prank dan pria tua tersebut sebenarnya sehat-sehat saja.
Tindakan prank seperti ini jelas tidak bertanggung jawab dan dapat menyebabkan trauma atau stres yang tidak perlu pada orang yang menjadi korban. Selain itu, prank semacam ini juga dapat mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih sadar akan dampak dari tindakan prank yang tidak bertanggung jawab.
Masyarakat harus belajar untuk saling menghormati dan memperlakukan orang lain dengan baik. Kita tidak perlu melakukan hal-hal yang merugikan atau menyakiti perasaan orang lain hanya demi sebuah lelucon yang tidak penting. Sebagai manusia yang beradab, kita harus selalu mengutamakan empati dan kepedulian terhadap sesama.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan memahami bahwa setiap tindakan yang kita lakukan memiliki konsekuensi. Prank bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan seenaknya tanpa memikirkan dampaknya. Mari kita jaga hubungan sosial kita dengan baik dan hindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Referensi:
1. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-57445453
2. https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/10/225500665/prank-pap-masuk-rumah-sakit-viral-di-tiktok-siapa-penggagasnya?page=all
